Apa hanya cukup dengan maaf? Lantas kau pergi meninggalkan aku seolah
tak pernah terjadi apa-apa diantara kita. Semudah itukah kau melupakan.
Aku heran, kemana dulu ucapan-ucapan mu tentang “telah kutemukan kekasih
sejatiku.” Aku ingin mendengarkannya untuk terakhir. Lalu menutupnya
dalam peti yang tak akan pernah kubuka lagi.
Haruskah aku menjadi paranoid dalam cinta? Belajar dari kisah bahwa
cinta hanya ada untuk menyakiti. Belajar untuk menyakiti dahulu agar aku
tak tersakiti? Maka, ijinkan lah aku melupakanmu. Ijinkan aku belajar melupakan semua
kenangan tentang kita. Melupakan semua kisah yang terjadi.
dan jika semua itu harus pergi dalam pikiranku, pergi lah saja jauh jauh jangan pernah datang kembali
karena aku telah membuang semuanya ...
demi masa yang akan datang ...
mungkin teman lelaki yang ada di sampingmu sekarang bisa memberimu sebuah kebahagiaan, dan membuatmu bertambah dewasa :)
tapi di satu sisi lain aku tak mau menyakiti orang yang ada disampingku
dan semoga TUHAN berkehendak lain dan mengabulkan permintaanku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar